Menggunakan video marketing menjadi solusi jitu untuk meningkatkan keyakinan, kepercayaan, dan memberikan pengalaman menarik kepada target konsumen sehingga mereka tertarik pada produk Anda. Tertarik untuk mencobanya?

Cara Membuat Storyboard Video dengan Mudah
Mempromosikan produk Anda menggunakan konsep video marketing adalah sebuah ide brilian! Jika biasanya produk dipromosikan menggunakan foto katalog dengan berbagai deskripsi yang sangat panjang dan kadang membosankan, kini produk Anda bisa dinikmati dengan cara yang berbeda, yaitu menggunakan video atau gambar bergerak yang dilengkapi audio, berupa percakapan ataupun sekadar backsound.
Dengan menggunakan konsep video marketing, pelanggan atau calon konsumen tentunya akan merasa lebih mudah dalam memahami sebuah informasi. Sangat berbeda saat mereka hanya membaca dan melihat produk dalam bentuk gambar atau objek pasif saja.
Namun, untuk memberikan hasil yang maksimal, Anda tentunya perlu membuat konsep cerita yang terstruktur dengan alur yang mudah dipahami. Tujuannya, agar semua informasi yang ingin Anda utarakan di dalam video bisa tersampaikan dengan sempurna kepada target pasar. Nah, menggunakan storyboard video merupakan salah satu cara efektif dalam membuat sebuah konsep cerita yang tertata dan sistematis. Berikut caranya:
-
Membuat Timeline / Jalan Cerita
Membuat timeline adalah langkah paling awal yang harus Anda lakukan dalam membuat storyboard video. Mulailah dengan membuat detail tentang kapan dan di mana cerita akan berlangsung, urutan kejadian, maupun alur cerita. Misalnya, produk ini proses produksinya akan dimulai saat matahari tenggelam, dipegang oleh seorang wanita, lokasinya di pantai, dan lain sebagainya.

-
Menentukan Peran Utama
Setelah membuat urutan adegan yang akan diperankan, selanjutnya tentukan pokok cerita yang akan ditampilkan, mulai dari peran inti, adegan sentral yang akan dituangkan ke dalam cerita, hingga latar belakang. Sesuaikan produk yang akan Anda promosikan dengan peran dan adegan utama yang dikembangkan.
-
Membuat Sketsa Gambar Setiap Scene
Langkah ketiga adalah proses menggambarkan sketsa setiap adegan ataupun scene demi scene. Sketsa harus bisa menjelaskan gambaran cerita secara utuh dari awal sampai akhir, termasuk pesan-pesan terkait produk yang hendak disisipkan. Anda dapat mengkreasikan sketsa dengan berbagai elemen, simbol, maupun ilustrasi yang mendukung. Jangan lupa, sesuaikan semua hasil kreasi di langkah ketiga ini dengan timeline yang sudah dibuat sebelumnya.
-
Menuliskan Deskripsi pada Masing-masing Sketsa
Setelah proses menggambar sketsa selesai, tuliskan deskripsi cerita setiap adegannya. Tidak hanya deskripsi, Anda juga bisa menuliskan semua percakapan yang akan dilontarkan masing-masing tokoh yang memerankan setiap adegan tersebut, narasi yang akan disampaikan narator, hingga hal-hal lain yang dibutuhkan untuk memperlancar proses shooting.

-
Mengubah Sudut Pandang Sebagai Penonton
Hal terakhir sebelum Anda menyelesaikan penyusunan storyboard untuk produksi video ini adalah menilai alur cerita yang Anda buat dari sudut pandang penonton. Apakah alur cerita dan adegan yang dibuat sudah sesuai dengan target penonton dan nantinya akan mudah untuk dipahami ataupun sebaliknya? Anda juga bisa terus melakukan revisi jika memang ada kesalahan atau kurang sesuai dengan keinginan Anda.
Demikian beberapa cara membuat storyboard video marketing sebagai salah satu strategi digital marketing dan juga media promosi untuk mengenalkan produk Anda dengan mudah. Semoga artikel ini bermanfaat dan Anda dapat segera menciptakan video yang bisa memberikan pengalaman lebih kepada konsumen dalam mengenal kelebihan produk yang Anda tawarkan!