
-
Buat Introduction yang Menarik
Sama halnya seperti paragraf pertama pada sebuah buku bacaan, maka faktor penentu yang membuat calon konsumen tertarik untuk terus membaca newsletter yang Anda kirimkan terletak pada kalimat pembuka atau introduction yang menarik. Di sinilah kemampuan Anda dan tim digital marketing strategi yang membantu Anda perlu memberi perhatian lebih dalam membuat opening yang kuat untuk newsletter sehingga calon konsumen terdorong untuk membuka dan membaca seluruh halaman dari newsletter yang mereka terima. Tentunya hal ini bisa berdampak positif saat Anda dapat menjangkau lebih banyak konsumen.
-
Kalimat Informatif
Selain introduction yang menarik, Anda juga perlu menggunakan kalimat yang bersifat informatif dan juga persuasif. Informasi terkait produk usahakan dirangkai secara mendetail dan menarik, tetapi tetap mudah dimengerti hingga mendorong konsumen memutuskan dengan cepat langkah selanjutnya terkait penawaran yang Anda berikan. Untuk itu, pastikan penulisannya tidak bertele-tele dan newsletter yang Anda kirimkan tersebut memang layak dibagikan ke konsumen melalui media sosial ataupun email.
Beberapa hal yang perlu Anda hindari dalam membuat e-marketing menggunakan newsletter adalah penggunaan kalimat yang kaku, secara keseluruhan terasa monoton sehingga terasa membosankan, dan mengatakan bahwa merek dari produk yang Anda usung adalah yang terbaik. Promosi menggunakan kata-kata yang berlebihan malah bisa meninggalkan kesan ragu yang membuat konsumen malah jadi tak tertarik.
-
Gunakan Bahasa Menyenangkan
Anda perlu menyusun informasi dan penawaran produk menggunakan bahasa yang menyenangkan dan ramah terhadap konsumen. Hal ini dapat diterapkan dengan memilih kata-kata atau diksi yang ringan, sederhana, dan mudah dipahami. Tujuannya tentu saja agar konsumen bisa lebih memahami dalam waktu singkat ketika membaca newsletter yang Anda kirimkan.

Selain itu, hindari menggunakan kalimat dengan kesan memaksa agar terlihat menarik di mata orang. Hal ini biasanya disadari oleh pembaca dan jadi tampak jelas kalau Anda sedang beriklan. Akhirnya malah membuat mereka menjadi kurang tertarik dengan isi dari e-marketing ataupun newsletter-nya.
-
Hindari Penggunaan Jargon
Beberapa perusahaan memilih untuk tidak menggunakan jargon. Sebaiknya Anda pun begitu. Sebab, penggunaan jargon seringkali malah berakhir dengan konsumen yang tidak paham, lalu jadi mengurangi ketertarikan mereka pada produk Anda secara keseluruhan.
Mengapa jargon harus dihindari? Karena newsletter yang merupakan bagian dari email marketing tersebut adalah sebuah komunikasi massa yang pesannya disampaikan secara umum. Apabila menggunakan jargon, dikhawatirkan pesan atau informasi yang disampaikan kurang efektif dan sulit dimengerti.
-
Cek Sebelum Publish
Anda perlu melakukan pengecekan ulang sebelum mengirim newsletter. Langkah ini sering terlupakan oleh banyak pebisnis dan membuat konsumen kadang jadi lebih mudah untuk menemukan tulisan yang salah ketik, misalnya .

Dalam melakukan strategi digital marketing yang lebih banyak melalui email, Anda juga perlu meminta pendapat dari orang lain yang memang ahli dalam proses pengeditan tulisan final sebelum newsletter dikirimkan menggunakan fitur blast ke berbagai list email tertentu yang Anda sudah miliki.
Setelah memastikan bahwa penulisannya sudah benar, selanjutnya persiapkan waktu yang tepat untuk membagikan newsletter tersebut. Caranya, cari tahu kapan tepatnya orang membuka email, apakah pagi hari sebelum jam kerja, siang hari saat makan siang, atau di akhir jam kerja, yaitu di sore hari. Mengirimkan email di waktu yang tepat memperbesar kemungkinan email tersebut akan dibuka dan dibaca langsung oleh calon konsumen.
E-marketing dan newsletter menjadi dua metode pemasaran yang sudah banyak diterapkan oleh perusahaan, baik usaha kecil, menengah, maupun brand besar. Dengan menerapkan strategi marketing ini Anda memiliki kemungkinan untuk bisa meningkatkan penjualan pada produk bisnis Anda. Semoga artikel ini bermanfaat.