-
Tidak Mengumpulkan Data
Saat Anda mengunggah konten di Instagram, perhatikan komunikasi yang masuk dari audiens, baik itu like, komentar, share, save, bahkan direct message sekalipun. Ambil kesimpulannya untuk dijadikan satu materi promosi marketing yang tepat. Adanya alat analitik Instagram bisa menjadi cara terbaik untuk mengumpulkan data-data tersebut. Hasilnya, bukan hanya engagement saja yang meningkat, bahkan bisa mendongkrak jumlah followers.
-
Konten yang Membosankan
Jangan ragu untuk mencari inspirasi dari brand terkemuka terkait penerapan strategi marketing Instagram yang mereka lakukan, bahkan sudah terbukti hasilnya. Inspirasi yang Anda dapatkan bisa Anda jadikan masukan ide yang kemudian dikembangkan menjadi sesuatu yang baru. Oleh karena itu, cari tahu bagaimana bentuk konten yang tidak membosankan sesegera mungkin supaya Anda bisa melakukan perbaikan dengan segera. Jangan terjebak dalam anggapan konten harus selalu satu konsep demi loyalitas. Pada kenyataannya, hal paling penting yang perlu diperhatikan sampai tidaknya pesan yang ingin Anda tujukan kepada audiens, bukannya malah fokus pada produksi konten yang homogen.

-
Tidak Memanfaatkan Jasa Influencer
Memanfaatkan jasa influencer yang tepat bisa cepat sekali menaikkan brand awareness lho! Tak hanya itu, mereka juga bisa membantu meningkatkan penjualan bisnis Anda. Hanya saja, pastikan Anda memilih influencer yang benar-benar bisa meng-influence followers mereka serta menarik perhatian audiens lainnya. Dengan cara inilah, Instagram marketing yang Anda jalankan bisa dikatakan berhasil. Agar tidak salah memilih influencer, cobalah bekerja sama dengan social media and digital marketing atau KOL management.
-
Salah dalam Memahami Algoritma
Follower organik adalah harta yang sangat berharga bagi marketer Instagram, sebab dari sana Anda akan berangkat untuk memulai bisnis. Untuk mengembangkan pengikut Instagram, Anda perlu memahami algoritma Instagram sehingga bisa mendongkrak konten yang diunggah. Algoritma akan memberikan Anda gambaran umum, kapan waktu yang tepat untuk mengunggah konten, sehingga bisa mendapatkan lebih banyak interaksi dari follower lama dan mengundang banyak follower baru.
-
Memandang Sebelah Mata User Generated Content
Apa yang dimaksud dengan User Generated Content? User Generated Content (UGC)adalah konten, seperti foto, tulisan, video dan bentuk lainnya dari sebuah produk yang dibuat oleh pengguna. Singkatnya, sebuah testimoni yang diunggah ke media sosial oleh audiens Anda, khususnya di Instagram. Dengan adanya testimoni ini, Anda bisa menjadikannya sebagai media promosi untuk menjangkau calon pembeli lainnya. Ketika pembeli membuat konten review atau testimoni, repost kembali konten tersebut di media sosial bisnis Anda. Cara ini sangat manjur untuk mendatangkan lebih banyak calon pembeli di kemudian hari dan mempengaruhi mereka untuk melakukan pembelian berdasarkan review positif dari pelanggan sebelumnya.

-
Lebih Fokus pada Penjualan
Perlu diketahui, audiens Instagram lebih tertarik untuk dekat dengan brand yang bisa memberikan konten yang menyenangkan. Kelak, mereka akan berusaha semakin mengenal brand tersebut, serta otomatis lebih memilih produk dari brand tersebut ketimbang yang lain. User Instagram kurang menyukai brand yang melakukan promosi penjualan yang gencar dan terlalu terbuka, namun tidak berusaha membangun kedekatan yang baik dengan para pelanggan.
-
Tidak Peka Terhadap Pergerakan dan Strategi Kompetitor
Jangan sampai lengah dari pergerakan dan strategi kompetitor. Apalagi, jika mereka memiliki strategi pemasaran Instagram yang sukses. Hal ini bisa jadi tantangan luar biasa untuk mendapatkan target audiens bagi bisnis Anda. Maka, sebelum Anda banting setir untuk menyiapkan strategi yang baru, sebaiknya Anda sudah mengumpulkan informasi kompetitif dari pesaing dan mengembangkannya jadi strategi yang baru, alih-alih meniru.
-
Instastory is a Key
Sekarang ini, ada banyak user Instagram yang lebih nyaman menggunakan Instagram stories ketimbang mengunggah foto di feed. Tercatat, 300 juta pengguna telah menggunakan fitur stories dan menjadikannya jalan untuk terhubung dengan teman, saudara, kolega, dan bahkan pengguna baru. Oleh sebab itu, sebagai brand yang memanfaatkan Instagram untuk marketing bisnis, pastikan Anda juga memperhatikan IGS saat launching produk baru, repost testimoni, serta membuat ask me a question dan polling lucu-lucuan dengan para followers.

-
Tidak Memanfaatkan Instagram Ads
Dari tahun ke tahun, jumlah perusahaan dan brand yang berinvestasi pada Instagram ads terus bertambah. Sampai saat ini, sudah lebih dari 2 juta brand dan akan terus meningkat setiap tahunnya. Oleh sebab itu, bergabung dan manfaatkan Instagram ads secara optimal untuk menjangkau target audiens bagi perkembangan bisnis Anda.
Itulah beberapa faktor yang bisa menyebabkan kegagalan dalam Instagram Marketing. Sebuah hal yang tidak sederhana, dan menjadi tantangan besar memang, terutama bagi bisnis kecil dan startup. Hanya saja, sekalipun sulit, bukan berarti tak bisa dipelajari sama sekali. Bisa. Anda cukup menyediakan waktu untuk mempelajarinya, melakukan analisis, dan jangan lupa melakukan uji coba untuk mendapatkan strategi pemasaran yang tepat.
Cobalah untuk mulai memperhatikan semua faktor yang telah dijabarkan di atas, lalu mulai menciptakan strategi Instagram marketing bisnis Anda sendiri. Semoga sukses!